Bab 8
Pertumbuhan dan Pengembanan Usaha
- Jelaskan yang dimaksud dengan model rencana strategis dalam membangun usaha! Berikan contoh pada pengusaha dan perusahaan yang saudara pilih!
perencanaan strategis
adalah proses yang dilakukan suatu orgaanisasi untuk menentukan strategi
atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber
dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia ) untuk mencapai strategi ini.
Berbagai teknik analisa bisnis dapat digunakan dalam proses ini, termasuk
analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), PEST(Political,
Economic, Social, Technological), atau STEER (Socio-cultural,
Technological, Economic, Ecological, Regulatory).
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah
sebuah alat manajemen yang digunakan untuk mengelola kondisi saat ini untuk
melakukan proyeksi kondisi pada masa depan, sehingga rencana strategis adalah
sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari kondisi saat ini untuk
mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 )
- Jelaskan Implementasi dari rencana strategis! Berikan contoh pada pengusaha dan perusahaan yang saudara pilih!
proses implementasi strategi akan menckaup berbagai
aktivitas untuk keperluan penyesuaian dan bahkan, bila perlu perancangan
kembali sistem manajemen sehingga ia mampu melaksanakan strategi organisasi.
Walaupun proses perencanaan strategi biasanya hanya mengikutsertakan jajaran
pimpinan puncak dalam organisasi, tetapi paa waktu implementasinya akan dapat
menjangkau kepentingan bagi seluruh individu pada berbagai tingkatan dalam
organisasi.
- Jelaskan tahapan pengembangan perusahaan! Berikan contoh pada pengusaha dan perusahaan yang saudara pilih!
- Jelaskan Faktor-faktor penting dalam tahap pertumbuhan perusahaan! Berikan contoh pada pengusaha dan perusahaan yang saudara pilih!
1.Tahap Pendirian (start
up)
Tahap ini adalah tahap permulaan bagi setiap perusahaan baru. Segala sesuatu yang mendukung operasi perusahaan bersifat baru, misalnya tenaga kerja, tempat, dan fasilitas lainnya. Biasanya perusahaan yang baru didirikan berbentuk perusahaan perorangan dimana kebutuhan modalnya dipenuhi oleh pemilik (pendiri) ditambah dana pinjaman dari bank. Sifat dari perusahaan yang baru berdiri adalah keengganan mereka untuk mengandalkan pinjaman dana dari pihak luar karena kemampuan infrastuktur masih belum memungkinkan.
2. Tahap Ekpansi
Pada tahap ini perusahaan sudah memiliki pelanggan dan cukup mampu memposisikan keberadaannya di pasar. Manajemen termotivasi untuk melakukan pengembangan, untuk itu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Pada tahap ini kebutuhan dana eksternal sangat tinggi karena aliran kas masuk relatif kecil. Pilihan awal biasanya berasal dari dana privat atau perorangan (private equity) dan modal venture (venture capital). Tidak jarang perusahaan akan mengambil keputusan untuk menjadi perusahaan publik (go public).
3. Tahap Pertumbuhan (high growth)
Begitu memasuki masa transisi untuk menjadi perusahaan publik, pilihan sumber pendanaan menjadi semakin terbuka. Pada tahap ini, kebutuhan dana eksternal bersifat moderat relatif terhadap nilai perusahaan. Kecenderungan perilaku aliran kas pada tahap ini masih tidak jauh berbeda dengan tahap kedua dimana laba yang diperoleh masih belum seimbang dibandingkan dengan pendapatan usaha (penjualan dan aliran kas yang masuk juga belum banyak sementara kebutuhan investasi relatif tinggi. Biasanya perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik dan berada ada tahap pertumbuhan akan mencari alternatif pendanaan lain selain menambah saham yang ditawarkan ke upblik melalui mekanisme right issue atau opsi ekuitas (equity options). Bila perusahaan memilih untuk menggunakan sumber dana utang, ada kecenderungan untuk memilih bentuk utang yang dapat dikonversi (convertible debt).
4. Tahap Kedewasaan (mature)
Perusahaan yang memasuki tahap ini mempunyai dua ciri yaitu:
a. Peningkatan laba dan aliran kas yang cepat sebagai cermin dari keberhasilan investasi masa lalu.
b. Kebutuhan dana untuk investasi ada produk dan proyek baru akan mulai menurun. Tingkat pertumbuhan perusahaan akan mulai mendatar,
Pada tahap ini kebutuhan dana eksternal mulai menurun dan sebagai gantinya, karena perusahaan telah mampu mencukui kebutuhan dana dari dalam, dana internal akan lebih menarik untuk dijadikan alternatif pendanaan. Jenis kebutuhan dana dari luar mulai berubah. Perusahaan akan lebih menyukai dana utang, khususnya dari bank atau dengan menerbitkan obligasi.
5. Penurunan (decline)
Pada tahap ini ciri utama yang ditemui adalah penurunan yang stabil terhadap pendapatan dan laba sebagai konsekuensi dari kedewasaan perusahaan dan masuknya pesaing-pesaing baru. Walaupun investasi yang ada masih mampu menghasilkan aliran kas, tetapi jumlahnya relatif tidak banyak. Disamping itu, kebutuhan perusahaan untuk investasi baru mulai menurun. Pada tahap ini kebutuhan dana eksternal menurun drastis karena proyek-proyek atau investasi baru juga menurun dan jumlah dana internal yang tersedia diperusahaan sangat besar. Perusahan berpikir bahwa penjualan saham atau obligasi sudah bukan alternatif yang menarik lagi bahkan dengan kelebihan dana internal perusahaan mulai berpikir untuk melunasi semua kewajibannya atau membeli balik sahamnya. Pada tahap ini dapat dikatakan bahwa perusahaan secara bertahap mengalami apa yang disebut sebagai melikuidasi diri sendiri.
Tahap ini adalah tahap permulaan bagi setiap perusahaan baru. Segala sesuatu yang mendukung operasi perusahaan bersifat baru, misalnya tenaga kerja, tempat, dan fasilitas lainnya. Biasanya perusahaan yang baru didirikan berbentuk perusahaan perorangan dimana kebutuhan modalnya dipenuhi oleh pemilik (pendiri) ditambah dana pinjaman dari bank. Sifat dari perusahaan yang baru berdiri adalah keengganan mereka untuk mengandalkan pinjaman dana dari pihak luar karena kemampuan infrastuktur masih belum memungkinkan.
2. Tahap Ekpansi
Pada tahap ini perusahaan sudah memiliki pelanggan dan cukup mampu memposisikan keberadaannya di pasar. Manajemen termotivasi untuk melakukan pengembangan, untuk itu dibutuhkan dana yang tidak sedikit. Pada tahap ini kebutuhan dana eksternal sangat tinggi karena aliran kas masuk relatif kecil. Pilihan awal biasanya berasal dari dana privat atau perorangan (private equity) dan modal venture (venture capital). Tidak jarang perusahaan akan mengambil keputusan untuk menjadi perusahaan publik (go public).
3. Tahap Pertumbuhan (high growth)
Begitu memasuki masa transisi untuk menjadi perusahaan publik, pilihan sumber pendanaan menjadi semakin terbuka. Pada tahap ini, kebutuhan dana eksternal bersifat moderat relatif terhadap nilai perusahaan. Kecenderungan perilaku aliran kas pada tahap ini masih tidak jauh berbeda dengan tahap kedua dimana laba yang diperoleh masih belum seimbang dibandingkan dengan pendapatan usaha (penjualan dan aliran kas yang masuk juga belum banyak sementara kebutuhan investasi relatif tinggi. Biasanya perusahaan yang sudah menjadi perusahaan publik dan berada ada tahap pertumbuhan akan mencari alternatif pendanaan lain selain menambah saham yang ditawarkan ke upblik melalui mekanisme right issue atau opsi ekuitas (equity options). Bila perusahaan memilih untuk menggunakan sumber dana utang, ada kecenderungan untuk memilih bentuk utang yang dapat dikonversi (convertible debt).
4. Tahap Kedewasaan (mature)
Perusahaan yang memasuki tahap ini mempunyai dua ciri yaitu:
a. Peningkatan laba dan aliran kas yang cepat sebagai cermin dari keberhasilan investasi masa lalu.
b. Kebutuhan dana untuk investasi ada produk dan proyek baru akan mulai menurun. Tingkat pertumbuhan perusahaan akan mulai mendatar,
Pada tahap ini kebutuhan dana eksternal mulai menurun dan sebagai gantinya, karena perusahaan telah mampu mencukui kebutuhan dana dari dalam, dana internal akan lebih menarik untuk dijadikan alternatif pendanaan. Jenis kebutuhan dana dari luar mulai berubah. Perusahaan akan lebih menyukai dana utang, khususnya dari bank atau dengan menerbitkan obligasi.
5. Penurunan (decline)
Pada tahap ini ciri utama yang ditemui adalah penurunan yang stabil terhadap pendapatan dan laba sebagai konsekuensi dari kedewasaan perusahaan dan masuknya pesaing-pesaing baru. Walaupun investasi yang ada masih mampu menghasilkan aliran kas, tetapi jumlahnya relatif tidak banyak. Disamping itu, kebutuhan perusahaan untuk investasi baru mulai menurun. Pada tahap ini kebutuhan dana eksternal menurun drastis karena proyek-proyek atau investasi baru juga menurun dan jumlah dana internal yang tersedia diperusahaan sangat besar. Perusahan berpikir bahwa penjualan saham atau obligasi sudah bukan alternatif yang menarik lagi bahkan dengan kelebihan dana internal perusahaan mulai berpikir untuk melunasi semua kewajibannya atau membeli balik sahamnya. Pada tahap ini dapat dikatakan bahwa perusahaan secara bertahap mengalami apa yang disebut sebagai melikuidasi diri sendiri.
- Jelaskan strategi pengembangan usaha saudara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar